olahraga – Jeddah — Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menegaskan pentingnya fokus penuh menjelang dua laga penentu di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang akan digelar di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah. Skuad Garuda dijadwalkan menghadapi Suriah dan Yordania, dua lawan berat yang akan menentukan langkah Indonesia menuju babak berikutnya.
Dalam sesi latihan perdana di Jeddah pada Senin (6/10), Kluivert menyoroti kondisi fisik dan mental pemain setelah perjalanan panjang dari Jakarta. “Kami datang dengan tekad kuat. Tapi di level ini, detail kecil bisa menentukan hasil. Fokus, disiplin, dan mental bertanding menjadi kunci,” ujar pelatih asal Belanda itu.
- Adaptasi Cuaca Jadi Tantangan Utama
Kluivert menjelaskan bahwa suhu panas Jeddah menjadi tantangan tersendiri bagi para pemain. Tim pelatih menyesuaikan jadwal latihan ke malam hari agar para pemain bisa beradaptasi dengan kondisi iklim gurun yang ekstrem.
“Cuaca di sini cukup berat, bisa mencapai 38 derajat siang hari. Tapi kami sudah menyiapkan pola latihan dan asupan nutrisi yang tepat agar kondisi tim tetap stabil,” kata Kluivert.
Kapten tim, Asnawi Mangkualam, menambahkan bahwa seluruh pemain bertekad menjaga fokus dan semangat. “Kami tahu dua laga ini menentukan nasib Indonesia. Kami akan berjuang habis-habisan,” ujarnya.
- Kombinasi Pemain Senior dan Muda
Dalam skuad kali ini, Kluivert membawa perpaduan antara pemain senior seperti Jordi Amat dan Rizky Ridho, serta pemain muda seperti Marselino Ferdinan dan Hokky Caraka. Strategi ini diambil untuk menjaga keseimbangan antara pengalaman dan energi muda di lapangan.
“Saya percaya pada anak-anak muda ini. Mereka punya semangat luar biasa. Tapi pengalaman pemain senior juga penting untuk menjaga ritme dan konsentrasi,” kata Kluivert saat konferensi pers.
- Suriah dan Yordania Jadi Ujian Berat
Lawan pertama Indonesia, Suriah, dikenal memiliki pertahanan rapat dan gaya bermain agresif. Sementara Yordania dikenal cepat dalam serangan balik dan kuat dalam duel udara.
“Dua laga ini bukan hanya soal taktik, tapi juga soal mentalitas. Tim yang sabar dan disiplin akan menang,” ujar Kluivert.
Menurut laporan tim analis, Indonesia akan menerapkan formasi fleksibel 4-2-3-1 dengan fokus pada transisi cepat dari bertahan ke menyerang. Pemain sayap seperti Rafli Asrul dan Yance Sayuri akan menjadi kunci dalam eksploitasi ruang.
- Suporter Diaspora Siap Beri Dukungan
Meski bermain di luar negeri, skuad Garuda tak akan sendirian. Ribuan warga negara Indonesia (WNI) di Arab Saudi telah berkomitmen hadir langsung ke stadion untuk memberikan dukungan.
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Riyadh bahkan menyiapkan koordinasi transportasi bagi para suporter dari berbagai kota. “Kami ingin memberi semangat langsung untuk tim nasional,” ujar salah satu koordinator suporter, Ahmad Fauzi. - Fokus demi Sejarah Baru
Kluivert menegaskan bahwa target utama Indonesia adalah lolos ke babak ketiga kualifikasi—pencapaian yang belum pernah diraih sebelumnya. Ia meminta seluruh pemain menyingkirkan tekanan dan menikmati pertandingan.
“Saya ingin mereka bermain dengan hati, bukan hanya otot. Kita punya peluang besar jika bermain disiplin. Tidak ada tempat untuk kehilangan fokus,” tegasnya.
Menjelang laga perdana kontra Suriah pada Kamis (9/10), seluruh pemain tampak dalam kondisi bugar. Dukungan publik Tanah Air terus mengalir melalui media sosial, berharap Garuda mampu mencetak sejarah baru di kancah sepak bola Asia.
Dengan semangat dan kerja keras yang ditanamkan Kluivert, dua laga di Jeddah bisa menjadi momentum penting menuju impian besar Indonesia tampil di Piala Dunia 2026.

