olahraga.online Universitas Muhammadiyah Riau menggelar silaturahim bersama mahasiswa yang berhasil mencatatkan prestasi di dua ajang bergengsi. Kelompok mahasiswa ini meraih kemenangan pada Kejuaraan Sriwijaya International Taekwondo Championship yang melibatkan peserta dari berbagai daerah, serta meraih prestasi dalam Musabaqah Tilawatil Qur’an tingkat Kota Pekanbaru. Pertemuan tersebut menjadi momentum penting untuk mengapresiasi capaian mahasiswa sekaligus memperkuat motivasi mereka dalam menghadapi kompetisi berikutnya.
Kegiatan silaturahim berlangsung hangat dengan kehadiran Rektor UMRI bersama jajaran pimpinan kampus. Selain memberikan penghargaan moral, acara ini bertujuan menanamkan pemahaman bahwa prestasi tidak dapat dipisahkan dari proses pembinaan mental, spiritual, dan karakter.
Kampus Apresiasi Prestasi di Dua Bidang Berbeda
Selain Rektor UMRI, hadir pula Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Kepala Biro Kemahasiswaan, serta para staf pendukung. Mereka menyambut para mahasiswa yang telah mengharumkan nama kampus melalui prestasi olahraga dan seni baca Al-Qur’an. UMRI bangga karena mahasiswanya mampu bersinar dalam dua bidang yang berbeda, yaitu cabang bela diri Taekwondo dan seni tilawah yang menguji kecerdasan spiritual serta ketepatan membaca Al-Qur’an.
Kampus menilai pencapaian tersebut sebagai bukti keberagaman potensi mahasiswa. Baik prestasi olahraga maupun seni tilawah menunjukkan bahwa mahasiswa UMRI bukan hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki keterampilan tambahan yang menjadi kebanggaan institusi.
Rektor Tekankan Pentingnya Fondasi Spiritual
Dalam arahannya, Rektor UMRI, Dr. H Saidul Amin, menyampaikan pesan penting mengenai makna prestasi sejati. Menurutnya, sebuah kemenangan tidak hanya dihasilkan oleh kemampuan fisik atau teknik, melainkan juga oleh fondasi spiritual yang kuat. Ia menjelaskan bahwa olahraga dan ibadah adalah dua hal yang seharusnya berjalan beriringan, terutama bagi mahasiswa Muslim yang belajar dan berkembang di lingkungan kampus Islami.
Rektor menuturkan bahwa seorang atlet dapat memiliki kekuatan maksimal jika ia mampu mengendalikan diri, menjaga pikiran tetap positif, dan melandasi seluruh kegiatannya dengan niat ibadah. Begitu pula seorang qari, yang memerlukan ketenangan jiwa dan kedekatan spiritual untuk menampilkan bacaan Al-Qur’an yang merdu, tepat tajwid, dan penuh penghayatan.
Olahraga dan Ibadah Memiliki Nilai yang Saling Menguatkan
Rektor UMRI menerangkan bahwa olahraga seperti Taekwondo memiliki banyak nilai positif. Disiplin, kontrol diri, keberanian, dan ketekunan merupakan nilai dasar yang terus ditempa dalam latihan. Namun, ia menegaskan bahwa nilai-nilai tersebut akan semakin kuat jika diiringi pembinaan rohani seperti doa, zikir, dan kajian keagamaan.
Dengan imbangan antara fisik dan spiritual, mahasiswa mampu tampil lebih percaya diri. Mereka tidak hanya mengandalkan keterampilan, tetapi juga kekuatan batin. Hal ini sangat penting ketika menghadapi tekanan kompetisi, baik di bidang olahraga maupun lomba tilawah.
Bangun Keseimbangan Antara Latihan Fisik dan Keteguhan Iman
Demi membangun pribadi yang kuat secara menyeluruh, Rektor UMRI mengajak mahasiswa untuk menjaga keseimbangan antara latihan fisik dan pembinaan rohani. Ia menyarankan agar mahasiswa menjadikan doa sebagai bagian dari rutinitas sebelum bertanding. Selain itu, ia juga mendorong agar para atlet dan qari mengikuti kajian keagamaan secara rutin untuk memperkuat ketenangan batin mereka.
Menurutnya, ketika kedua aspek ini berjalan seimbang, mahasiswa tidak hanya berpotensi meraih kemenangan, tetapi juga menjadi teladan dalam hal akhlak dan perilaku. Karakter juara sejati bukan hanya terlihat di podium, tetapi juga dalam keseharian yang penuh integritas, kesantunan, dan keteguhan iman.
Ajakan Membentuk Komunitas Pembinaan Rohani dan Olahraga
Rektor UMRI juga memberikan dorongan agar mahasiswa mengembangkan komunitas kecil atau halaqah dalam lingkungan kampus. Ia mendorong agar sebelum atau sesudah latihan olahraga, mahasiswa meluangkan waktu untuk melakukan kajian ringan, diskusi rohani, atau doa bersama. Kegiatan sederhana ini dinilai mampu menjaga suasana hati tetap baik, menumbuhkan rasa kebersamaan, dan memperkuat motivasi kolektif.
Komunitas pembinaan ini juga dapat menjadi ruang saling mendukung antara mahasiswa dari berbagai cabang minat. Atlet dapat berbagi pengalaman tentang latihan fisik, sedangkan para qari dapat berbagi cara menjaga ketenangan batin. Sinergi kedua bidang ini diyakini dapat melahirkan mahasiswa UMRI yang multitalenta dan berkarakter kokoh.
Pembinaan Karakter Juara yang Menyeluruh
Rektor UMRI melihat pentingnya membina karakter juara secara menyeluruh. Ia menekankan bahwa prestasi sejati tidak hanya diukur dari medali atau piala, tetapi dari proses dan kualitas diri yang berkembang melalui latihan dan ibadah. Mahasiswa yang menyeimbangkan aspek fisik dan rohani akan menjadi lebih siap menghadapi tantangan kehidupan.
Pembinaan karakter seperti integritas, kerendahan hati, sportivitas, serta komitmen terhadap nilai-nilai Islam menjadi bagian penting dari pembinaan mahasiswa UMRI. Dengan prinsip tersebut, kampus berharap mahasiswa yang berprestasi dapat menginspirasi teman-teman lain untuk terus berusaha membangun diri.
Harapan Rektor untuk Mahasiswa UMRI
Menutup pertemuan, Rektor UMRI menyampaikan harapan agar para mahasiswa terus menjaga motivasi dan semangat belajar. Dengan memadukan latihan fisik yang disiplin, kompetisi yang sehat, serta ibadah yang khusyuk, mahasiswa dapat mencapai prestasi tinggi di berbagai bidang. Kampus akan terus mendukung melalui fasilitas, bimbingan, dan pembinaan karakter yang kuat.
Ia berharap mahasiswa berprestasi dapat terus menjadi duta kampus yang membawa nama baik UMRI di tingkat nasional maupun internasional. Dengan karakter yang baik dan kemampuan yang seimbang, mahasiswa UMRI diyakini mampu menjadi generasi yang membawa perubahan positif bagi masyarakat.
Penutup
Acara silaturahim ini menjadi simbol sinergi antara olahraga, ibadah, dan pendidikan karakter. UMRI menegaskan komitmennya untuk membentuk mahasiswa yang unggul secara akademik, kuat secara fisik, dan kokoh secara spiritual. Dengan keseimbangan yang tepat, mahasiswa tidak hanya meraih prestasi, tetapi juga tumbuh menjadi pribadi yang membawa nilai kebaikan ke tengah masyarakat.

Cek Juga Artikel Dari Platform carimobilindonesia.com
