Evaluasi Olahraga ASN Jadi Perhatian Wali Kota
Wali Kota Depok, Supian Suri, melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan kegiatan olahraga bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang rutin digelar setiap Jumat pagi. Evaluasi tersebut disampaikan saat apel pagi di lingkungan Pemerintah Kota Depok pada Senin (13/10/25).
Supian menilai pelaksanaan olahraga pada pekan sebelumnya belum berjalan maksimal. Menurutnya, masih ditemukan ASN yang tidak mengikuti kegiatan secara penuh karena adanya rapat atau aktivitas lain di jam yang seharusnya dikhususkan untuk olahraga.
Kondisi tersebut dinilai perlu segera dibenahi agar tujuan utama olahraga bersama, yakni menjaga kesehatan dan kebugaran ASN, benar-benar tercapai secara merata di seluruh perangkat daerah.
Larangan Rapat Pukul 07.00–09.00
Dalam arahannya, Supian Suri menegaskan tidak boleh ada lagi rapat atau kegiatan kedinasan lain pada jam olahraga ASN, yakni pukul 07.00 hingga 09.00 setiap Jumat.
“Dalam kesempatan baik ini saya mengevaluasi kegiatan pekan lalu, hari Jumat. Saya melihat belum benar-benar maksimal. Jadi saya minta Pak Sekda besok tidak ada lagi rapat di antara jam 07.00 sampai 09.00. Waktu itu full untuk olahraga hari Jumat,” tegas Supian.
Larangan tersebut berlaku tidak hanya di tingkat organisasi perangkat daerah (OPD), tetapi juga hingga ke kecamatan dan kelurahan. Supian ingin memastikan bahwa kebijakan ini dijalankan secara konsisten dan tidak hanya menjadi aturan di atas kertas.
Olahraga Jadi Agenda Wajib ASN
Supian menegaskan bahwa olahraga bersama bukan kegiatan opsional, melainkan agenda wajib yang harus diikuti seluruh ASN tanpa terkecuali. Selama jam olahraga berlangsung, ASN tidak diperkenankan berada di dalam ruangan kantor.
“Saya minta semuanya olahraga. Tidak ada yang di ruangan pada jam itu, kecuali sakit atau hal-hal yang memang bisa dipertanggungjawabkan kenapa harus ada di dalam ruangan,” ujarnya.
Menurutnya, pengecualian hanya diberikan bagi ASN yang benar-benar memiliki kondisi kesehatan tertentu atau alasan kedinasan yang mendesak dan dapat dipertanggungjawabkan secara jelas.
Kesehatan ASN dan Kualitas Pelayanan Publik
Lebih jauh, Supian Suri menekankan bahwa kebijakan disiplin olahraga ini bukan semata-mata untuk memenuhi agenda formal pemerintah daerah. Ia menilai kesehatan ASN memiliki dampak langsung terhadap kualitas pelayanan publik yang diterima masyarakat.
“Kepentingannya buat Bapak Ibu sendiri, untuk sehat, dan secara tidak langsung juga untuk masyarakat. Kalau Bapak Ibu sehat, insyaallah kita bisa maksimal melayani masyarakat,” ungkapnya.
Menurut Supian, ASN yang sehat secara fisik dan mental akan memiliki energi, fokus, dan motivasi kerja yang lebih baik. Hal tersebut diyakini dapat meningkatkan produktivitas sekaligus memperbaiki kualitas interaksi pelayanan dengan warga.
Disiplin Dimulai dari Hal Paling Sederhana
Dalam penyampaiannya, Supian juga menyoroti pentingnya kesadaran diri ASN. Ia menyebut olahraga sebagai salah satu bentuk disiplin paling sederhana, namun kerap diabaikan.
“Bapak Ibu bisa bayangkan, saya nyuruh olahraga saja susah, apalagi nyuruh kerja-kerja yang lain,” ucapnya secara lugas.
Pernyataan tersebut menjadi refleksi bahwa budaya disiplin harus dibangun dari hal-hal dasar. Menurut Supian, jika ASN mampu disiplin menjaga kesehatan diri sendiri, maka kedisiplinan dalam menjalankan tugas pelayanan publik akan lebih mudah diwujudkan.
Pengawasan Ketat Hingga ke Wilayah
Untuk memastikan kebijakan ini benar-benar berjalan, Supian meminta Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depok melakukan pemantauan langsung.
“Kalau perlu Pak Kepala BKPSDM dengan Satpol PP keliling di jam itu, dari jam 07.00 sampai jam 09.00. Jangan sampai ada yang tidak mau olahraga,” tegasnya.
Pengawasan ini akan dilakukan di seluruh perangkat daerah, termasuk kantor kecamatan dan kelurahan. Supian ingin memastikan tidak ada ASN yang menghindari kegiatan olahraga dengan alasan pekerjaan administratif.
Membangun Kebersamaan dan Semangat Kerja
Selain aspek kesehatan, Supian menilai olahraga bersama memiliki manfaat sosial yang besar. Kegiatan ini dinilai mampu membangun kebersamaan, memperkuat komunikasi lintas unit kerja, dan menciptakan suasana kerja yang lebih positif.
Ia juga mendorong ASN yang belum mampu mengikuti olahraga secara penuh untuk tetap hadir dan menyaksikan kegiatan tersebut.
“Bagi yang belum sanggup olahraga, bisa ikut menyaksikan teman-teman yang olahraga. Dari situ tumbuh semangat untuk ikut di kesempatan berikutnya,” katanya.
Menurut Supian, pendekatan persuasif semacam ini penting agar olahraga tidak dipandang sebagai beban, melainkan kebutuhan bersama.
Olahraga sebagai Budaya Kerja ASN Depok
Supian berharap, kebijakan disiplin olahraga setiap Jumat pagi dapat membentuk budaya kerja baru di lingkungan Pemerintah Kota Depok. Budaya tersebut diharapkan berorientasi pada keseimbangan antara kinerja, kesehatan, dan kebersamaan.
“Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas, tapi bagian dari ikhtiar kita untuk hidup sehat dan bekerja lebih baik,” tandasnya.
Dengan kebijakan ini, Pemkot Depok menegaskan komitmennya dalam membangun ASN yang sehat, disiplin, dan siap memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Olahraga Jumat pagi pun diharapkan menjadi simbol perubahan budaya kerja menuju birokrasi yang lebih humanis dan produktif.
Baca Juga : FORMAKOT 2025 Jadi Momentum Olahraga Sehat Warga Depok
Jangan Lewatkan Info Penting Dari : carimobilindonesia

