olahraga.online Kebangkitan industri olahraga tidak hanya bergantung pada prestasi atlet, tetapi juga pada dukungan regulasi yang memberi ruang bagi inovasi dan perkembangan ekonomi. Dalam upaya mendorong olahraga sebagai sektor yang mampu berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian negara, Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir menegaskan komitmennya untuk melakukan reformasi aturan yang mempermudah seluruh pelaku industri olahraga.
Dalam forum olahraga nasional terbaru, Erick menekankan bahwa pemerintah harus hadir sebagai fasilitator, bukan penghambat. Regulasi yang berlebihan dan birokrasi yang menyulitkan diyakini justru menghambat potensi besar olahraga Indonesia untuk berkembang dalam sisi ekonomi kreatif, bisnis klub, hingga sport tourism.
Menurutnya, industri olahraga mengalami perkembangan pesat di berbagai negara. Transformasi sektor ini telah memunculkan banyak peluang usaha baru, dari penyelenggaraan kompetisi, hak siar, sponsorship, apparel, digital content, hingga manajemen venue olahraga. Indonesia perlu mengambil bagian dalam arus tersebut, bukan hanya sebagai penonton.
Regulasi Harus Menjadi Katalis, Bukan Hambatan
Erick menyoroti bahwa pemerintah perlu mengubah cara pandang dalam mengelola olahraga. Selama bertahun-tahun, olahraga terlalu lekat dengan pola pikir bahwa tujuan utamanya hanya prestasi dan medali. Padahal, di balik itu terdapat potensi besar yang dapat menggerakkan ekonomi nasional, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan negara.
Ia menegaskan bahwa aturan pemerintah tidak boleh menekan pelaku industri. Pemerintah justru harus menyediakan jalan agar klub, federasi, promotor olahraga, serta pelaku bisnis dapat tumbuh lebih cepat.
“Jika regulasi justru mematikan industrinya, maka harus ada keberanian untuk mengubah atau mencabutnya,” demikian sikap yang ditegaskannya dalam forum tersebut.
Pernyataan itu merujuk pada langkah Erick mencabut salah satu peraturan yang sebelumnya menuai polemik di kalangan pemangku kepentingan olahraga, yakni aturan yang mengatur standar organisasi olahraga. Keputusan tersebut diambil demi menjaga ruang gerak industri tetap terbuka dan tidak dipenuhi batasan administratif yang menghambat kreativitas.
Reformasi Kebijakan untuk Ekosistem yang Lebih Modern
Komitmen Erick bukan sekadar wacana. Ia ingin setiap kebijakan yang lahir dari Kemenpora harus memberikan dampak nyata bagi perkembangan industri olahraga. Dukungan terhadap klub, federasi, atlet, dan mitra bisnis olahraga akan diperkuat melalui pendekatan kebijakan yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasar.
Sejumlah arah kebijakan yang disampaikan antara lain:
- Meningkatkan fleksibilitas regulasi bagi pelaku industri olahraga
- Mempercepat perizinan penyelenggaraan event dan pengembangan usaha terkait
- Mendorong investasi swasta dalam sarana dan infrastruktur olahraga
- Mengembangkan kompetisi profesional di berbagai cabang olahraga
- Menguatkan industri turunan olahraga, seperti media dan merchandise
Dengan pembenahan regulasi, ia berharap industri olahraga nasional mampu bersaing dengan negara lain yang lebih dahulu maju dalam sektor ini.
Mengubah Cara Pandang Internal Kemenpora
Erick memahami bahwa perubahan besar harus dimulai dari dalam kementerian yang dipimpinnya. Ia meminta seluruh jajarannya untuk menyamakan perspektif, terutama mengenai pentingnya menghadirkan kebijakan yang pro-industri.
Menurutnya, birokrasi kementerian harus dieliminasi dari pola pikir bahwa olahraga hanya sebatas urusan prestasi dan administrasi organisasi. Ekonomi olahraga adalah bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan karakter bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Para pemangku kepentingan olahraga, mulai dari tokoh federasi hingga pelaku bisnis, diharapkan ikut terlibat aktif memberikan masukan dan bekerja sama membangun ekosistem olahraga yang industri-oriented.
Industri Olahraga Sebagai Masa Depan Ekonomi Kreatif
Transformasi olahraga menjadi industri kreatif merupakan langkah strategis. Banyak negara telah menjadikan olahraga sebagai salah satu tulang punggung perekonomian dengan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Indonesia pun memiliki peluang serupa.
Beberapa sektor yang berpotensi tumbuh signifikan antara lain:
- Sportainment: perpaduan event olahraga dan hiburan
- Digital monetization melalui tayangan streaming dan konten kreatif
- Bisnis klub profesional yang dikelola secara korporasi
- Sport tourism, terutama melalui penyelenggaraan kejuaraan internasional
- Inovasi apparel dan peralatan olahraga yang menyasar pasar global
Dengan populasi muda yang besar dan tingginya animo masyarakat terhadap olahraga, Indonesia memiliki modal pasar yang kuat.
Menuju Indonesia yang Siap Bersaing di Ranah Global
Tujuan Erick tidak berhenti pada pembangunan ekonomi. Ia meyakini bahwa ekosistem industri yang sehat juga akan berimbas pada kualitas pembinaan atlet. Klub dan liga yang mandiri secara finansial dapat meningkatkan standar pelatihan, memberikan fasilitas lebih baik, dan mencetak atlet kelas dunia.
Di satu sisi, publik akan mendapat tontonan olahraga berkualitas tinggi dan kesempatan lebih besar untuk terlibat dalam kegiatan industri ini sebagai pemain, pelatih, kreator konten, atau bagian dari tim profesional.
Penutup
Reformasi regulasi yang dilakukan Erick Thohir menunjukkan bahwa olahraga bukan lagi sekadar panggung kompetisi, tetapi pilar penting pembangunan ekonomi baru Indonesia. Ketika pemerintah hadir sebagai pendukung, bukan penghambat, industri olahraga dapat berkembang menjadi mesin pertumbuhan yang menjanjikan.
Transformasi ini membutuhkan kolaborasi semua pihak. Dengan arah kebijakan yang semakin jelas, masa depan olahraga Indonesia tidak hanya kuat di lapangan, tetapi juga tangguh dalam menghadapi tantangan ekonomi global.

Cek Juga Artikel Dari Platform museros.site
