olahraga.online Beberapa tahun terakhir, Sulawesi Utara mulai diramaikan oleh munculnya berbagai tren olahraga baru seperti padel, fun run, hingga gym berbasis komunitas. Aktivitas ini tak hanya dilihat sebagai ajang kebugaran fisik, tetapi juga bagian dari gaya hidup modern yang semakin digemari anak muda.
Namun, di balik meningkatnya antusiasme sebagian masyarakat, para pengamat menilai bahwa minat terhadap olahraga-olahraga modern tersebut belum sepenuhnya merata. Sebagian besar aktivitas masih terkonsentrasi di kawasan perkotaan seperti Manado dan Bitung, sementara daerah lain masih minim fasilitas dan kegiatan serupa.
Menurut Jemmy Senduk, Ketua Pengprov Bowling Sulut, tren olahraga baru memang menunjukkan potensi besar, tetapi pertumbuhannya masih terbatas. “Olahraga yang membutuhkan sarana mahal sulit berkembang jika tidak mendapat dukungan manajemen dan kebijakan pajak yang tepat,” ujarnya.
Padel dan Fun Run Jadi Daya Tarik Baru
Padel, olahraga kombinasi antara tenis dan squash, menjadi salah satu aktivitas yang mulai digemari di kota besar. Olahraga ini populer di kalangan profesional muda yang menginginkan aktivitas ringan namun tetap menantang.
Di Manado, beberapa klub olahraga mulai menyediakan lapangan padel dengan konsep eksklusif. Biaya sewanya relatif tinggi, sehingga hanya kalangan tertentu yang bisa rutin berpartisipasi.
Selain padel, kegiatan fun run juga mengalami peningkatan popularitas. Setiap bulan, beberapa komunitas olahraga dan perusahaan menggelar acara lari santai dengan tema-tema menarik seperti “Run for Charity” atau “Color Fun Run”.
Kegiatan ini tidak hanya mendorong semangat hidup sehat, tetapi juga memperkuat solidaritas antarwarga. Namun, partisipasi peserta sebagian besar masih berasal dari kelompok menengah ke atas yang mampu membeli tiket acara dan perlengkapan olahraga.
Kesenjangan Fasilitas di Daerah
Keterbatasan infrastruktur menjadi salah satu kendala utama dalam pemerataan tren olahraga baru di Sulawesi Utara. Sebagian besar kabupaten belum memiliki fasilitas olahraga modern, sementara biaya pembangunan lapangan padel atau lintasan lari yang layak cukup tinggi.
Di beberapa daerah, fasilitas olahraga masih berfokus pada cabang tradisional seperti sepak bola, voli, dan bulu tangkis. Akibatnya, minat terhadap olahraga baru sulit tumbuh karena masyarakat tidak memiliki akses atau wadah untuk mencoba.
Kondisi ini membuat perkembangan olahraga di Sulut berjalan tidak seimbang antara wilayah perkotaan dan pedesaan.
Menurut Jemmy Senduk, pemerintah daerah perlu mengambil langkah strategis dengan memberikan insentif pajak atau subsidi bagi investor yang ingin membangun fasilitas olahraga baru. “Tanpa kebijakan yang mendorong keterlibatan swasta, perkembangan olahraga modern hanya akan dinikmati segelintir orang,” katanya.
Peran Komunitas dan Swasta
Di tengah keterbatasan fasilitas publik, peran komunitas olahraga menjadi kunci penting dalam menyebarkan semangat hidup sehat. Di Manado, komunitas lari seperti Manado Runners dan Sulut Run Club aktif menggelar kegiatan mingguan.
Mereka tidak hanya fokus pada kebugaran, tetapi juga kampanye sosial seperti penggalangan dana untuk anak-anak kurang mampu dan kegiatan bersih-bersih pantai.
Sementara itu, sektor swasta mulai melihat potensi ekonomi dari tren ini. Beberapa pusat kebugaran dan mal besar membuka ruang khusus untuk olahraga padel, indoor cycling, dan kelas yoga modern. Keberadaan fasilitas ini membuat masyarakat kota memiliki lebih banyak pilihan aktivitas, namun juga menimbulkan kesenjangan dengan daerah lain yang belum tersentuh investasi serupa.
Bagi kalangan muda, olahraga kini bukan lagi semata aktivitas fisik, melainkan bagian dari gaya hidup urban. Mereka menjadikan olahraga sebagai ajang pertemanan, membangun jaringan sosial, dan memperkuat citra diri di media sosial.
Tantangan Biaya dan Aksesibilitas
Salah satu hambatan terbesar dalam pemerataan tren olahraga baru adalah tingginya biaya partisipasi. Untuk berolahraga padel, misalnya, peserta harus menyewa lapangan dengan tarif per jam yang cukup mahal. Belum lagi perlengkapan olahraga yang sebagian besar masih diimpor dan dijual dengan harga tinggi.
Bagi masyarakat di luar kota besar, kondisi ini membuat olahraga modern terasa jauh dari jangkauan. Sementara itu, fasilitas olahraga publik yang seharusnya menjadi solusi belum sepenuhnya memadai.
Pengamat olahraga menilai perlu ada sinergi antara pemerintah, swasta, dan komunitas untuk menekan biaya dan memperluas akses bagi masyarakat umum.
Beberapa daerah di Jawa dan Bali mulai menerapkan konsep sport tourism sebagai strategi promosi ekonomi sekaligus olahraga. Jika konsep serupa diadaptasi di Sulut, peluang pemerataan aktivitas olahraga bisa lebih besar.
Peluang bagi Pemerintah Daerah
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara sebenarnya memiliki peluang besar untuk menjadikan tren olahraga baru sebagai bagian dari strategi pembangunan daerah. Dengan potensi alam yang indah dan iklim tropis yang mendukung, Sulut dapat menjadi destinasi baru bagi kegiatan olahraga luar ruang seperti triathlon, lari maraton, hingga padel di kawasan wisata.
Namun, untuk mencapai itu dibutuhkan kebijakan yang berpihak pada pengembangan fasilitas olahraga publik. Pengadaan sarana seperti lintasan lari umum, taman olahraga, dan lapangan multifungsi harus menjadi prioritas.
Pemerintah juga bisa bekerja sama dengan pihak swasta untuk menyelenggarakan event berskala nasional yang dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap olahraga modern.
Menuju Pemerataan Gaya Hidup Sehat
Tren olahraga baru seperti padel dan fun run membawa semangat baru bagi masyarakat Sulawesi Utara. Namun, semangat ini hanya akan bertahan jika diiringi dengan pemerataan fasilitas dan kebijakan yang inklusif.
Olahraga seharusnya menjadi hak semua lapisan masyarakat, bukan hanya milik mereka yang mampu membayar biaya tinggi.
Dengan dukungan komunitas, kolaborasi pemerintah, dan partisipasi sektor swasta, Sulawesi Utara berpotensi menjadi contoh bagaimana gaya hidup sehat dan olahraga modern dapat tumbuh bersama tanpa meninggalkan aspek pemerataan sosial.
Tren ini, jika dikelola dengan baik, bukan hanya menciptakan masyarakat yang sehat dan produktif, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru di sektor olahraga dan pariwisata.

Cek Juga Artikel Dari Platform pestanada.com
