olahraga – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) mendorong Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) untuk semakin aktif dalam pembinaan atlet putri di berbagai cabang olahraga. Dorongan ini disampaikan dalam agenda rapat koordinasi antara KONI dan Perwosi yang digelar di Gedung KONI Pusat, Jakarta, Selasa (7/10).
Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, menegaskan pentingnya peran Perwosi sebagai garda depan dalam memajukan olahraga perempuan di Indonesia. Menurutnya, peningkatan peran perempuan di bidang olahraga tidak hanya berdampak pada prestasi, tetapi juga pada pembangunan karakter dan pemberdayaan masyarakat.
“Perwosi punya peran strategis, bukan hanya dalam konteks kompetisi, tetapi juga sebagai motor penggerak budaya hidup sehat di kalangan perempuan Indonesia. Kita ingin lebih banyak perempuan berprestasi di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Marciano.
- Sinergi Pembinaan dan Regenerasi Atlet Putri
Dalam pertemuan tersebut, KONI menyoroti pentingnya sinergi antara Perwosi, pengurus cabang olahraga, serta pemerintah daerah dalam mendukung pembinaan atlet muda putri.
Marciano menyebutkan, selama ini masih banyak potensi atlet perempuan yang belum tergarap optimal akibat keterbatasan fasilitas, pelatih, dan dukungan finansial.
“Kita sering lihat atlet putri berprestasi muncul dari daerah, tapi kariernya berhenti di tengah jalan. Ini yang ingin kita ubah. Harus ada pola pembinaan berkelanjutan yang dimulai dari sekolah dan komunitas,” tambahnya.
- Perwosi Siap Gerakkan Program Olahraga Komunitas
Ketua Umum Perwosi Pusat, Tri Tito Karnavian, menyambut baik arahan tersebut dan menegaskan kesiapan organisasinya untuk memperkuat peran di lapangan. Ia mengatakan, Perwosi akan fokus pada dua agenda utama: pembinaan olahraga komunitas dan peningkatan kompetensi pelatih perempuan.
“Melalui gerakan olahraga berbasis komunitas, kita ingin perempuan di seluruh Indonesia bisa ikut aktif bergerak, baik di perkotaan maupun pedesaan. Dari sana akan lahir bibit-bibit atlet baru,” ujar Tri Tito.
Ia menambahkan, Perwosi juga tengah merancang pelatihan bagi pelatih dan instruktur olahraga wanita di tingkat provinsi agar pembinaan di daerah lebih profesional.
- Fokus pada Cabang Potensial dan Ajang Nasional
Dalam kesempatan itu, KONI menyoroti beberapa cabang olahraga yang memiliki potensi besar bagi atlet putri Indonesia, seperti bulu tangkis, panahan, renang, serta atletik. KONI berharap Perwosi dapat menjadi mitra dalam menjaring dan menyiapkan atlet menghadapi ajang besar seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) dan SEA Games 2027.
“Kita ingin kontribusi perempuan di olahraga Indonesia terus meningkat, termasuk di level kepelatihan dan kepemimpinan organisasi. Semangat kesetaraan harus hadir dalam dunia olahraga,” tegas Marciano.
- Dukungan dari Pemerintah dan Daerah
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui Deputi Pembudayaan Olahraga juga memberikan apresiasi terhadap inisiatif ini. Dalam sambutannya, perwakilan Kemenpora menyebutkan bahwa penguatan kolaborasi antara KONI dan Perwosi akan memperluas dampak program olahraga bagi perempuan.
Pemerintah daerah pun didorong untuk menyediakan fasilitas ramah perempuan, seperti lapangan olahraga dengan standar keselamatan dan ruang latihan yang inklusif. Beberapa daerah, seperti Jawa Timur dan Jawa Barat, telah memulai inisiatif serupa dengan dukungan dari Perwosi setempat.
- Mendorong Perubahan Sosial melalui Olahraga
Tri Tito menutup pertemuan dengan pesan bahwa olahraga bagi perempuan bukan sekadar prestasi, tetapi juga sarana membangun kepercayaan diri dan kemandirian. “Perempuan yang kuat secara fisik dan mental akan menjadi pilar keluarga yang tangguh. Itulah mengapa olahraga perlu menjadi bagian dari gaya hidup perempuan Indonesia,” tuturnya.
Ia juga mengajak semua pihak, termasuk dunia usaha dan media, untuk berperan dalam mengangkat citra olahraga perempuan agar semakin dikenal dan diapresiasi publik.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman antara KONI dan Perwosi tentang peningkatan pembinaan olahraga putri. Kesepakatan ini menjadi langkah konkret menuju penguatan peran perempuan dalam dunia olahraga nasional.
Dengan kerja sama yang erat antara KONI, Perwosi, dan pemerintah, diharapkan lahir lebih banyak atlet putri berprestasi yang mampu mengharumkan nama Indonesia di panggung dunia — sekaligus menjadikan olahraga sebagai ruang pemberdayaan dan inspirasi bagi perempuan di seluruh negeri.

